Desain itu kok kaya memasak ya, semua orang sepertinya bisa memasak seperti juga sepertinya semua orang bisa mendesain. Ada masakan yang enak dan ada yang ga enak, seperti juga ada desain yang bagus dan yang jelek. Keduanya sama-sama susah dinilai, ada yang suka dengan satu rasa tertentu dan ada juga sebaliknya, seperti juga ada yang lebih suka warna merah daripada warna kuning atau ada yang suka serif dan tidak suka sans serif atau kecenderungan komposisi tertentu dibanding yang lain. Bedanya memasak dinilai menggunakan lidah, desain dengan mata.
Monday, February 1, 2010
Desain dan Memasak
Saya bertemu dengan teman lama, dan kami pun ngobrol menceritakan pekerjaan masing-masing. Rupanya sekarang dia bekerja sebagai koki. Secara kebetulan saya kemudian teringat akan sesuatu yang selama ini saya pikirkan mengenai pekerjaan desainer grafis.
Desain itu kok kaya memasak ya, semua orang sepertinya bisa memasak seperti juga sepertinya semua orang bisa mendesain. Ada masakan yang enak dan ada yang ga enak, seperti juga ada desain yang bagus dan yang jelek. Keduanya sama-sama susah dinilai, ada yang suka dengan satu rasa tertentu dan ada juga sebaliknya, seperti juga ada yang lebih suka warna merah daripada warna kuning atau ada yang suka serif dan tidak suka sans serif atau kecenderungan komposisi tertentu dibanding yang lain. Bedanya memasak dinilai menggunakan lidah, desain dengan mata.
Desain itu kok kaya memasak ya, semua orang sepertinya bisa memasak seperti juga sepertinya semua orang bisa mendesain. Ada masakan yang enak dan ada yang ga enak, seperti juga ada desain yang bagus dan yang jelek. Keduanya sama-sama susah dinilai, ada yang suka dengan satu rasa tertentu dan ada juga sebaliknya, seperti juga ada yang lebih suka warna merah daripada warna kuning atau ada yang suka serif dan tidak suka sans serif atau kecenderungan komposisi tertentu dibanding yang lain. Bedanya memasak dinilai menggunakan lidah, desain dengan mata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment